Translate

Kamis, 22 Oktober 2015

UNIT KEGIATAN MAHASISWA "WIRAUSAHA"

Unit Kegiatan Mahasiswa Wirausaha Merupakan Kegiatan Mahasiswa STIE Sebelas April Sumedang yang di ikuti oleh Semua Jurusan. Kegiatan UKM WIRAUSAHA ini merupakan bentuk pembentukan karakter mahasiswa untuk mencetak lulusan yang mandiri dan profesional. Dalam kesempatan ini UKM WIRAUSAHA telah melakukan beberapa program kegiatan rutin dan telah mengikuti juga menyelenggarakan kegiatan bersama masyarakat / komunitas di luar STIE Sebelas April Sumedang. Bentuk Kegiatan yang telah menghasilkan prestasi diantaranya Mendapatkan Program Mahasiswa Wirausaha dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi. UKM Binaan Dosen ini pula merancang sarjana plus (Selain menjadi sarjana ekonomi) juga akan mendapatkan sertifikat keahlian lain melalui kegiatan wirausaha tersebut.

LABOLATORIUM BISNIS




Minggu, 07 Juni 2015

DINAMIKA DAN PERAN ILMU MANAJEMEN UNTUK MENGHADAPI “ASEAN ECONOMIC COMUNITY” / Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)


Sabtu, 6 Juni 2015 Pasca Sarjana Program Magister Manajem STIE Sebelas April telah malakukan serangkaian dalam rangka meningkatkan dan bertukar fikiran baik itu dunia Akademisi, profesional. Kegiatan ini menghasilkan beberapa rekomendasi yang dihasilkan untuk sebagai pemikiran bersama kepada semua pihak yang berkepentingan.  Kegiatan dimaksud di kemas berupa kegiatan seminar sehari yang bertujuan sebagai : Penyelenggaraan secara rutin aktivitas Konferensi, Seminar, Simposium, Workshop untuk peningkatan kualitas dalam bidang konsepsi, metode, alat analisis untuk disiplin manajemen, Penyelenggaraan rutin aktivitas evaluasi dan pengembangan kurikulum disiplin ilmu manajemen
Dinamika dan Peran Ilmu Manajemen dipandang perlu untuk menghadapi AEC. Dalam  pemaparan seminar tersebut dihasilkan beberapa rangkuman pernyataan dari Ir. H. Eka Setiawan, Dipl, SE, MM (Wakil Bupati Sumedang), Prof. Dr. H Rully Indrawan, M.Si (Guru Besar Ekonomi) dan Dr. Saefudin Zuhdi, MM (Konsultan Manajemen)

MANAJEMEN PENGELOLAAN Aparatur Sipil Negara Tingkat KABUPATEN
Ir. H. Eka Setiawan, Dipl, SE, MM (Wakil Bupati Sumedang) mengemukakan Aparatur Sipil Negara (ASN) diminta untuk meningkatkan profesionalisme dalam menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Beliau menegaskan salah satu hal utama adalah ASN harus menguasai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Bahkan Dr. Dady Selaku Pimpinan Teknis Kepegawaian telah merencanakan selain peningkatan IT pendidikan Bahasa asing diberikan untuk Aparatur Sipil Negara yang ada di Kabupaten Sumedang. Di samping itu, tupoksi yang ada harus pula dikuasai, termasuk pengelolaan keuangan, akuntansi berbasis aktual. Lakukan team work yang baik dan koordinasi penting. Jangan jalan sendiri-sendiri

Teori Pareto dan pada aspek kehidupan dan Kelembagaan
Dr. Saefudin Zuhdi memaparkan tentang, vilfredo Pareto dengan hukum pareto nya lahir di Italia pada 15 Juli 1848 dengan nama Wilfried Fritz Pareto. Pareto merupakan keturunan Italia – Perancis. Beliau merupakan Seorang insinyur teknik sipil yang pada akhirnya menjadi dosen ekonomi dan manajemen (mulai pada 1885), juga ahli pada bidang sosiologi, ilmu politik dan filsafat. Beliau mencoba menerapkan metode matematika dan fisika pada ilmu sosial. Di bidang ilmu ekonomi Pareto memberikan beberapa kontribusi penting, diantaranya mengenai studi distribusi pendapatan dan dalam analis mengenai pilihan individu. Pareto juga dipandang sebagai orang pertama yang mempopulerkan penggunaan istilah Elit dalam analisis sosial.
Beberapa konsultan strategi manajemen memberikan panduan untuk perusahaan perusahaan meraih kesuksesan dengan memanfaatkan hukum pareto 80 – 20 yang pada awalnya memang kita rasa tidak logis.
Rasio ini menggambarkan secara kasar bahwa mayoritas hasil (digambarkan sebagai 80%, meski tidak selalu tepat segitu), didapatkan dari minoritas upaya (sekitar 20%) yang dilakukan. Rasio ini bisa juga berbentuk distribusi 80-10 atau 80-30. Intinya adalah sebagaian besar akibat dihasilkan oleh sebagian kecil penyebab.
Zuhdi mengatakan, teori ini memang bukanlah suatu hukum yang baku, namun hanya sebagai sebuah kemungkinan teori yang bisa diterapkan untuk efektivitas dan efisiensi. Anehnya, dimana-mana memang akan kita temui prinsip ini seakan-akan sudah merupakan suatu hukum alam.

Antisipasi Kebijakan dan Strategi Menghadapi MEA 2015
Profesor Rully memaparkan bahwa MEA ini laksana sepertihalnya kita melakukan SEAGAMES, dimana semua pihak perlu melakukan latihan dan ujicoba terlebih dahulu. Sekilas MEA  2015 : Masyarakat Ekonomi ASEAN bertujuan untuk membentuk ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, sehingga membuat ASEAN lebih dinamis dan menjadi segmen yang lebih kuat dari rantai pasokan global, MEA  yang akan diberlakukan pada Desember 2015, bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya.
Kondisi Indonesia di tengah anggota ASEAN
KEKUATAN :
1)    Indonesia  dengan  jumlah penduduk  237 juta jiwa, merupakan 40% dari total penduduk di Asia Tenggara. Bagi perusahaan di Indonesia, peluang untuk mengambil pasar yang 60% di luar Indonesia itu sangat terbuka.
2)    Kelas Menengah (middle class) Indonesia yang terus meningkat, dari hanya sebesar 37,7% pada 2003, menjadi 56,6% pada 2010 atau mencapai 134 juta jiwa (Bank Dunia). Total PDB Indonesia terbesar di ASEAN dan ke-16 di dunia  (satu-satunya anggota ASEAN yang menjadi anggota G20)
3)    Debt to GDP Ratio (Rasio Hutang terhadap PDB) Indonesia cukup rendah dibanding negara ASEAN lainnya yaitu 24% (2011), sebagai salah satu indikator membaiknya makro-ekonomi. Sebagai ilustrasi, Debt to GDP Ratio Malaysia mencapai 56%.
4)    Peta usia penduduk Indonesia yang cukup muda, sumber daya alam yang besar dan pasar yang besar mampu mendukung produktivitas nasional (Pulling Factor).
KELEMAHAN :
1)    Walaupun makro ekonomi tumbuh dengan baik, namun mikro ekonomi  dan  sektor ril sulit begerak;
2)    Tingginya ketergantungan pada impor.
3)    Kegiatan ekonomi didominasi oleh UMKM (>90%) dengan regulasi yang kurang berfihak;
4)    Kemiskinan menurun walau kurang seimbang dengan anggaran yang dikeluarakan;
5)    Gini indeks berada pada posisi yang buruk dalam lima puluh tahun terakhir ini;
6)    Kurang lebih 360 jenis produk kita rontok dari saat mulai diberlakukannya ACFTA tahun  2010. Mandegnya sektor ril di dalam negeri, menyebabkan berubahnya struktur pekerjaan masyarakat dari kegiatan produksi ke jasa perdagangan;
PELUANG
1)    Pasar ASEAN sebesar 600 juta, dengan jumlah kelas menengah yang semakin meningkat. Menurut catatan Asian Development Bank (ADB), kelas-menengah ASEAN berjumlah 24% pada 2010 akan meningkat menjadi  65% pada 2030.
2)    Kebijakan makro ekonomi dan kondisi yang kondusif di ASEAN telah meningkatkan peluang masuknya investasi (FDI) dari luar kawasan. Sejak 2007 hingga 2010, investasi yang masuk ke ASEAN dari luar kawasan meningkat sebesar 75% (Sumber: BKPM).
3)    Masih terbukanya perdagangan intra-ASEAN, keadaannya cenderung meningkat, walau porsinya masih relatif kecil (25%).  Sebagai ilustrasi, perdagangan intra NAFTA 50%, sedangkan EU mencapai 70%.
4)    Potensi pengembangan industri nasional dan mendorong Indonesia sebagai production base di kawasan dengan ditopang pasar domestik yang besar, penduduk usia muda/produktif, investasi yang meningkat dan sumber daya alam yang besar.
5)    Total Wisatawan intra-ASEAN dalam setahun mencapai  lebih dari 76 juta (Sumber: WEF 2012).  Posisi Indonesia masih dibawah Malaysia, Thailand, Singapura.
1.    Kebijakan Menghadapi MEA 2015, Potensi  UKM :
1)    Tahun 2014 terdapat 48.997 usaha menengah, 629.418 usaha kecil, dan 55,8 juta unit usaha mikro. Dengan pertumbuhan sebesar 2,41%
2)    UMKM menyumbang 57,94% produk domestik bruto (PDB) atau senilai Rp4.303 triliun. Dan menyerap hingga 110,8 juta tenaga kerja.
3)    Dengan perkiraan sekitar 50 juta UMKM di Indonesia, berarti penambahan 1 tenaga kerja dalam setiap unit saja sudah berarti sekitar 50 juta lapangan kerja baru.
4)    Baru sekitar 20% UMKM yang mengakses pembiayaan, selebihnya mengandalkan pinjaman individu dan rentenir.
MASALAH PENGEMBANGAN UMKM :
1)    Persaingan yang makin tajam, termasuk dalam memperoleh sumber daya usaha;
2)    Menjaga dan meningkatkan daya saing UMKM sebagai industri kreatif  dan inovatif, masih menghadapi tantangan struktural;
3)    Meningkatkan standar, desain dan kualitas produk agar sesuai ketentuan ASEAN (Misal ISO-26000) kerap masih kendala internal dan eksternal;
4)    Mutu pendidikan yang belum menopang lahirnya entrepreueur yang tangguh;
5)    Skim pembiayaan  dan regulasi pada umumnya belum berpihak;
6)    Masih tingginya suku bunga, biaya infra struktur, dan birokrasi.
PARADOKS KEBIJAKAN :
99,97% pelaku usaha nasional; 97% penyerapan tenaga kerja nasional; 60% penyumbang PDB; Katup pengaman saat krisis ekonomi. Yang perlu diperhatikan : Pembiayaan, Perijinan, Infrastruktur, Pasar, Akses Informasi.
Ø  Data The Global Competitiveness Report 2013-2014 menyebutkan,  faktor yang paling bermasalah untuk melakukan bisnis di Indonesia adalah korupsi, birokrasi pemerintah yang tidak efisien dan lemahnya infrastruktur.
Ø  Faktor negatif  lainnya Indonesia, adalah  berupa penyuapan (urutan 106) dan penjaminan keamanan bagi masyarakat (urutan 104).
·         Social Entrepreunership adalah seseorang yang mengerti permasalahan sosial dan menggunakan kemampuan Entreprenuership untuk melakukan perubahan sosial (social change), terutama meliputi bidang kesejahteraan (welfare), pendidikan, dan kesehatan (healtcare).
Strategi Bisnis Menghadapi MEA 2015 :
1)    Koperasi dapat berperan sebagai aggregator melalui  kesepakatan bisnis bersama untuk  menawarkan produknya dari sentra-sentra produksi yang dibentuk oleh anggotanya kepada pada target pasar di sentra konsumen yang sudah link dengan komunitas bisnis aggregator, dengan pendekatan B2C, B2B maupun B2G
Ø  Sunkist grower di  California. Ke dalam koperasi merupakan kerjasama di antara petani kecil yang mengalami kesulitan pasar. Tapi mereka bekerja di pasar bebas dan berhasil menjadi sebuah koperasi multi-nasional yang produknya dikenal akrab di Indonsia.
Ø  Monragon Corporation, Spanyol,   adalah koperasi pekerja yang berkembang di propinsi Basque dengan latar belakang gereja Katholik yang kuat. Dengan kerjasama internal yang kuat, koperasi ini berkembang menjadi perusahaan multinasional yang cabangnya beroperasi di AS dan Cina.
Ø  Koperasi Associate Press yang beranggotakan 1500 perusahaan surat kabar harian di AS dengan 263 cabang di 97 negara di dunia,
Ø  Koperasi Zen Noh di Jepang dengan omzet   US4 63.449 milyar yang melayani 3.000 rumah tangga petani di Jepang saja.
2)    Blue Ocean Strategy :
Kreativitas, Keunikan, Komunikasi, Kepercayaan, dapat menghasilkan VALUE INNOVATION
3)    Relationship Marketing Strategy
Relationship Marketing, proses penciptaan, pemeliharaan dan penguatan hubungan yang kuat dan penuh nilai dengan pelanggan dan pemercaya lainnya. Relationship marketing tidak saja hubungan pemasaran yang terjalin antara perusahaan dan pelanggannya tapi juga terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan terkait dengan bisnis perusahaan antar pemasok (supplier), agen, mitra dan sebagainya, Kotler (2003)

Rekomendasi selama melakukan diskusi ini akan memberikan kontribesar terhadap Dinamika dan Ilmu Manajemen, sebagai daya ungkit menuju peningkatan antisipasi kesejahteraan masyarakat.

Selasa, 31 Maret 2015

KETOKOHAN MUHAMMAD DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN

By : Dr. Dede Jajang Suyaman, MM

Seorang Islam mendapat aspirasi dari 6 (enam) komponen iman dan 5 (Lima) unsur kegiatan islam yang di dalam agama (islam) dikenal dengan Rukun Iman dan Rukun Islam. Rukun Iman dan Rukun Islam mula pertama dipresentasikan oleh nabi Muhammad SAW kira-kira antara tahun 622-624 Masehi di hadapan para sahabatnya di Mesjid Madinah (Yatsrib). Kehidupan para sahabat nabi terutama yang menghayati ketika Rukun Iman dan Rukun Islam itu di presentasikan dan dinyatakan oleh beliau sebagai intisari ajaran agama islam yang tercantum dalam Al-Quran, maka mereka hidup sesuai dengan tuntunan tersebut dalam arti yang seluas penghayatan mereka. Akan tetapi ketika islam sampai ke Indonesia dengan aneka pengaruh yang masuk dalam hati dan jiwa mereka, maka Rukun Iman dan Rukun Islam tersebut hanya mempunyai kedudukan yang memfokuskan pada usaha merefleksikan pengabdian kepada Allah SWT dalam arti yang khusus oleh macam-macam Doktrin baik yang berasal dari agama islam maupun yang berasal dari luar islam. Jarang Sekali, kalau tidak dikatakan tidak pernah- Rukun Iman dan Rukun Islam itu dipersepsikan dengan - selain sebagai ibadah- metode pendidikan, kemasyarakatan, ekonomi, program kehidupan dan lain-lain. Karena itulah maka Rukun Iman dan Rukun Islam sekan-akan dibelenggu oleh wilayah yang sempit dan tidak dapat beroperasi membangunkan umatnya ke daerah-daerah yang luas, seluas penciptanya (Allah SWT).
Gagasan pembentukan Komunitas para Mahasiswa Wirausaha ini amat penting untuk dikaji dan dilaksanakan bagi Indonesia khususnya di Sumedang yang saat ini sedang dilanda krisis multidimensi, yakni krisis ekonomi, krisis sosial dan krisis kepercayaan. Diharapkan akan tercipta kembali nilai-nilai manusia yang luhur, yakni nilai keadilan, nilai kemuliaan, nilai kejujuran, nilai kebenaran dan nilainilai yang sesuai dengan anugrah suara hati yang keyakinan akan jati diri sejati yang bisa melahirkan suatu prinsip dan karakter bangsa yang didasari oleh nilai-nilai kemanusiaan, dimana pada akhirnya akan bisa memberikan kemajuan serta keberhasilan duniawi dan ukhrowi secara bersamaan. 
Bangsa kita harus mampu dan siap menghadapi tantangan New Economy Era (ekonomi baru) dalam kondisi global yang tumbuh berkembang melalui ide, trust (kepercayaan) dan networking (jaringan). Ide yang sehat adalah ide yang didorong dan disadari oleh prinsip-prinsip yang menyatu dengan nilai mulia ketuhanan, sehingga akan menghasilkan suatu kepercayaan yang utuh dan jaringan yang solid dalam satuu kesatuan prinsip yang benar dan fitrah.
Pandangan Islam tentang usaha :
Bahwa atara usaha dan hasil adalah hal yang tidak terpisahkan. Manajemen dapat menentukan target hasil ideal atau target hasil yang diharapkan. Akan tetapi manajemen tidak menjangkau falsafah hubungan antara hasil dan usaha. Hubungan antar usaha dan hasil lebih banyak dibicarakan oleh filsuf dan negarawan. Dalam hal ini Islam memandang bahwa anatar upaya dan hasil bukanlah merupakan suatu kepastian seperti halnya dunia barat. Islam memandang bahwa hubungan antara keduanya tidak sepenuhnya ditentukan oleh manusia, tetapi Allah SWT turut menentukanya. Tugas manusia sepenuhnya adalah melakukan upaya maksimal, sebagai perwujudan “Ibadah” kepada Allah SWT.
Bahwa usaha menurut islam tidaklah terbatas. Hal ini dilambangkan dengan kisah Nabi Sulaiman a.s yang meninggal dalam keadaan berdiri. Bahkan, manusia dan jin pun tidak mengetahui bahwa beliau telah lama wafat. Ini adalah simbol penting ketidak terbatasan usaha manusia dalam pandangan Islam. Nabi Sulaeman a.s yang sangat kaya raya tetap kerja keras dengan semangat membara hingga akhir hayatnya. Ridho Allah, itulah kata kunci etos kerja dalam islam bukan semata pada hasil dunia yang fana. Pemikiran ini adalah landasan untuk menciptakan etos kerja yang tidak terbatas.
Kita butuh solusi konkrit bagi dunia usaha Indonesia yang sedang mengalami tantangan semangat besar dan berkepanjangan saat ini, yaitu upaya pembangunan kualitas sumberdaya manusia, kepemimpinan dasar-dasar manajemen dan etika berbisnis yang menjunjung tinggi profesionalisme.
Salah satu penyebab dari krisis ekonomi di indonesia yang sekarang kita hadapi adalah berpangkal pada mutu sumberdaya manusia itu sendiri. Telah terbukti sekarang bahwa perilaku dan etika berwirausaha telah jauh dari nilai-nilai kemanusiaan dan nilai kebenaran yang hakiki, yang terjadi adalah berlakunya “Hukum Rimba Bisnis” yang sangat tidak manusiawi, yang kuat memakan yang lemah dan berorientasi jangka pendek semata. Hukum Rimba ini mengakibatkan terganggunya keseimbangan tatanan ekonomi, sosial, budaya dan politik secara meluas dan sangat dalam, yang akhirya berujung pada “keterpurukan” yang kita rasakan sekarang.
Adanya harapan hal yang mampu mengangkat kembali “Nilai-nilai luhur” dan inti ajaran manajemen, inti kepemimpinan dan etika berbisnis atau bahkan etika berpolitik. Pemikiranya adalah berlandaskan atas kontrol internal, kesadaran akan adanya Tuhan Yang Maha melihat dan Maha Mendengar.
Saya meyakini pendalaman etika Muhammad SAW tidak hanya menjadi tauladan dikalangan ulama saja, tetapi bisa dijadikan sebagai pegangan para praktisi bisnis, dan kaum profesional dalam upaya meraih keberhasilan, baik secara ekonomi dan spiritual dalam satu kesatuan yang saling mendorong dan mengikat, yang akan lebih menciptakan kultur ekonomi yang sehat secara jangka panjang dan berkesinambungan. Keberhasilan Wirausaha yang telah dicontohkan Muhammad SAW bagi para usahawan dan para profesional untuk mau mempelajari dan mengkaji, karena contoh-contoh perilaku tersebut merupakan contoh perilaku didukung kajian para pakar internasional yang bersifat universal.
Sifat-sifat dan kegiatan-kegiatan muhammad sebagai pedagang ini banyak diungkapkan dalam Muhammad sebagai pedagang karya Afzalurrahman. Sebelum ini sudah banyak literatur mengungkapkan ketokohan Muhammad sebagai Negarawan, Pemimpin Umat, Pemimpin militer. Ada pula buku membahas Muhammad sebagai tokoh nomor satu dari 100 tokoh yang diceritakan, seperti yang ditulis oleh Michael Hard. Keistimewaan buku ini ialah membandingkan Muhammad dengan sejumlah tokoh besar dunia dan menyusun rangkingnya dan menurut buku ini, Mahammad merupakan tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah. 
Dengan munculnya buku Muhammad as a Trader, membuka wawasan baru, terutama bagi umat islam, agar lebih menekuni lagi dunia bisnis, dengan mengikuti suri tauladan yang telah dicontohkan Muhammad sebagai seorang pedagang sebelum beliau diangkat menjadi Rasul. Beberapa komentar yang didapati mengartikan dan memiliki nilai khas yang selayaknya dimiliki oleh semua pelaku bisnis dan hal ini merupakan acuan alternatif. Segala pengalaman hidup Rasullah SAW mengandung nilai-nilai luhur dalam hidup dan kehidupanya termasuk dalam cara berbisnis yang jujur dan dapat dipercaya (Amanah).
Ungkapan-ungkapan kejujuran Muhammad dalam berbisnis dikutif dari asli paragraf : Muhammad did his business dealing honestly and fair and never gave any chance to his costumer to complain. He always kept his promise and delivered an time the goods of the quality mutually agreed betwen the paties. His reputation as an honest and truthful trader was well - established while he was still in his early youth. He always showed a great sense of responsibility and integrity in dealing with other people.
Demikianlah sifat-sifat yag dimiliki Rasulah tercermin dalam kegiatan beliau dalam berbisnis, diungkapkan pula oleh Syafii Antonio dengan temanya Prophetic Values of Business and Management :
1. Siddiq, benar, nilai dasarnya adalah integritas, nilai-nilai dalam bisnisnya berupa jujur, ikhlas, tercermin, keseimbangan emosional;
2. Amanah, Nilai dasarnya terpercaya dan nilai-nilai dalam bisnisnya ialah adanya kepercayaan, tanggung jawab, transparan, tepat waktu;
3. Fathonah nilai dasarnya ialah memiliki pengetahuan luas, nilai-nilai dalam bisnis ialah memiliki visi, pemimpin yang cerdas, sadar produk dan jasa, serta belajar berkelanjuta;
4. Tabligh, nilai dasarnya ialah komunikatif dan nilai bisnisnya ialah supel, penjual yang cerdas, deskripsi tugas, delegasi wewenang, kerja tim, koordinasi ada kendali dan supervisi;
5. Ada satu sifat lagi yang lupa dan perlu ditambah yaitu syaja”ah, artinya beranim nilai bisnisnya, mau dan mampu mengambil keputusan, menganalisa data, keputusan yang tepat dan cepat tanggap.
Kutipan diatas menyatakan bahwa muhammad menjalankan bisnisnya sangat fair dan profesional, tidak pernah ada langganannya yang mengeluh atau komplain. Dia selalu memegang janji, menepati agreement, mengirim barang tepat waktu dan sesuai mutu, Reputasinya sebagai pedagang yang jujur sangat dikenal dan bertanggung jawab dan penuh integritas berhubungan dengan orang lain. Sifat-sifat dasar ini sangat mempengaruhi perilaku Muhammad dalam berbisnis, sehingga dapat membawa sukses dalam berbisnis. Ini merupakan suritauladan yang dapat diikuti agar bisnis yang digeluti dapat berkembang dengan baik.

Kontribusi apa yang harus kita ketahui untuk menghadapi ASEAN Economy Comunity (AEC) / Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Jangan hanya menjadi penonton di negara sendiri !

Dalam rangka menjaga stabilitas politik dan keamanan regional ASEAN, meningkatkan daya saing diseluruh kawasan di pasar dunia, dan mendorong pertumbuhan ekonomi mengurangi kemiskinan serta meningkatkan standar hidup masyarakat anggota ASEAN, seluruh Negara anggota ASEAN sepakat untuk mewujudkan integrasi ekonomi yang lebih nyata dan meaningful yaitu ASEAN Economy Comunity (AEC). AEC Yaitu bentuk integrasi ekonomi ASEAN yang direncanakan akan tercapai pada tahun 2015.
Pada tahun 2015 apa bila AEC tercapai maka ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal dimana terjadi arus barang, jasa, investasi dan tenaga tenaga terampil yang bebas serta arus modal yang lebih bebas di antara negara ASEAN.
Pekerja di Indonesia akan menghadapi persaingan dari pekerja-pekerja lain di Asia Tenggara. Persaingan di bursa tenaga kerja akan semakin meningkat menjelang pemberlakuan pasar bebas Asean pada akhir 2015 mendatang. Ini akan mempengaruhi banyak orang, terutama pekerja yang berkecimpung pada sektor keahlian khusus.
Berdasarkan ASEAN Economic Blueprint, MEA menjadi sangat dibutuhkan untuk memperkecil kesenjangan antara negara-negara ASEAN dalam hal pertumbuhan perekonomian dengan meningkatkan ketergantungan anggota-anggota didalamnya. MEA dapat mengembangkan konsep meta-nasional dalam rantai suplai makanan, dan menghasilkan blok perdagangan tunggal yang dapat menangani dan bernegosiasi dengan eksportir dan importir non-ASEAN.

Bagi Indonesia sendiri, MEA akan menjadi kesempatan yang baik karena hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan eskpor yang pada akhirnya akan meningkatkan GDP Indonesia. Di sisi lain, muncul tantangan baru bagi Indonesia berupa permasalahan homogenitas komoditas yang diperjualbelikan, contohnya untuk komoditas pertanian, karet, produk kayu, tekstil, dan barang elektronik (Santoso, 2008). Dalam hal ini competition risk akan muncul dengan banyaknya barang impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak ke Indonesia yang akan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produk-produk luar negri yang jauh lebih berkualitas. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan defisit neraca perdagangan bagi Negara Indonesia sendiri.
Pada sisi investasi, kondisi ini dapat menciptakan iklim yang mendukung masuknya Foreign Direct Investment (FDI) yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya manusia (human capital) dan akses yang lebih mudah kepada pasar dunia. Meskipun begitu, kondisi tersebut dapat memunculkan exploitation risk. Indonesia masih memiliki tingkat regulasi yang kurang mengikat sehingga dapat menimbulkan tindakan eksploitasi dalam skala besar terhadap ketersediaan sumber daya alam oleh perusahaan asing yang masuk ke Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah sumber daya alam melimpah dibandingkan negara-negara lainnya. Tidak tertutup kemungkinan juga eksploitasi yang dilakukan perusahaan asing dapat merusak ekosistem di Indonesia, sedangkan regulasi investasi yang ada di Indonesia belum cukup kuat untuk menjaga kondisi alam termasuk ketersediaan sumber daya alam yang terkandung.
Dengan hadirnya ajang MEA ini, Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkan keunggulan skala ekonomi dalam negeri sebagai basis memperoleh keuntungan. Namun demikian, Indonesia masih memiliki banyak tantangan dan risiko-risiko yang akan muncul bila MEA telah diimplementasikan. Oleh karena itu, para risk professional diharapkan dapat lebih peka terhadap fluktuasi yang akan terjadi agar dapat mengantisipasi risiko-risiko yang muncul dengan tepat. 
Kemampuan pola pikir, pola sikap, pola tindak memahami wirausaha seyogyanya telah harus kita milikinya tak lupa nilai-nilai yang terdapat didalamnya menjadi spirit menjadi percaya diri. Sysnergitas Tri Dharma Perguruan Tinggi sangat dinantikan pula terhadap perubahan dampak bagi masyarakat, sudah sejauhmana keberadaan perguruan tinggi mewarnai masyarakat ke arah kemajuan masyarakat lingkungannya. Selain itu, kolaborasi yang apik antara otoritas negara dan para pelaku usaha diperlukan, infrastrukur baik secara fisik dan sosial(hukum dan kebijakan) perlu dibenahi, serta perlu adanya peningkatan kemampuan serta daya saing tenaga kerja dan perusahaan di Indonesia. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi penonton di negara sendiri di tahun 2015.

Senin, 26 Januari 2015

Training Of Trainers Pengelolaan Keuangan Daerah


DESENTRALISASI
Mendekatkan Pemerintahan kepada Rakyat
(Musgrave, 1983)
  1. Pelayanan Publik yang Lebih Baik
  2. Lebih Akuntabel
  3. Kerelaan Masyarakat untuk Membayar pelayanan yang telah diberikan
  4. Pembangunan dari bawah
DESENTRALISASI

  1. Desentralisasi adalah alat/kendaraan untuk mencapai tujuan bernegara.
  2. Dengan mendekatkan pemerintahan kepada rakyatnya, diharapkan LAYANAN PUBLIK MENJADI LEBIH BAIK, Pertanggungjawaban Semakin Baik, Rakyat Rela Berkontribusi dan Pembangunan Tercipta dari Bawah (pembangunan inklusif).
  3. Untuk menggerakkan desentralisasi, ada 4 roda utama, yaitu: Desentralisasi Politik; Desentralisasi Administratif; Desentralisasi Fiskal; dan Desentralisasi Ekonomi.


HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH
  1. Hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah meliputi:
  2. Pemberian sumber-sumber keuangan  untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah;
  3. Pengalokasian dana perimbangan kepada pemerintahan daerah;
  4. Pemberian pinjaman dan/atau hibah kepada pemerintahan daerah.
  5. Hubungan keuangan antar pemerintahan daerah, meliputi:
  6. Bagi hasil pajak dan non-pajak antara pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota;
  7. Pendanaan urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawab bersama;
  8. Pembiayaan bersama atas kerjasama antar daerah;
  9. Pinjaman dan/atau hibah antar pemerintahan daerah.
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH
  1. Perimbangan keuangan dilakukan melalui transfer/hibah dari Pusat kepada Daerah dan didukung dengan penyerahan sebagian kewenangan perpajakan kepada daerah.
  2. Mengingat bahwa kewenangan perpajakan di daerah masih sangat terbatas, maka dukungan pendanaan daerah melalui transfer masih lebih mendominasi (untuk saat ini).
  3. Sesuai esensi otonomi daerah, maka sebagian besar dukungan dana dari APBN berbentuk block grants (bebas digunakan oleh daerah)
  4. Block grants juga didukung dengan specific grants, yg berfungsi untuk mengawal prioritas nasional dan kesetaraan kualitas layanan publik antar daerah.
  5. Selaras dengan peningkatan kebutuhan pendanaan daerah, Pemerintah Pusat terus mendorong upaya kemandirian pendanaan melalui penguatan local taxing power dan transfer diupayakan terus meningkat dari tahun ke tahun.
  6. Untuk mendorong ekspansi pembangunan daerah guna mendorong perekonomian, daerah dapat melakukan pinjaman.
NAWACITA JOKOWI-JK

  1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara. Melalui pelaksanaan politik luar negeri bebas-aktif.
  2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. 
  3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
  4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
  5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui program Indonesia Pintar dengan wajib belajar 12 tahun bebas pungutan. Dan program Indonesia Sehat untuk peningkatan layanan kesehatan masyarakat. Serta Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera dengan mendorong program kepemilikan tanah seluas sembilan juta hektar.
  6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.
  7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi dan domestik.
  8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalu penataan kembali kurikulum pendidikan nasional.
  9. Memperteguh Keb-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui penguatan kebhinekaan dan menciptakan ruang dialog antar warga. 



KONSEPSI

  1. Desentralisasi adalah “alat” untuk mencapai tujuan politik tertentu dan sekaligus “alat” untuk meningkatkan layanan publik dan kesejahteraan masyarakat (Chema and Rondinelli (1983))
  2. Pembagian fungsi/tugas/kewenangan antar level pemerintahan adalah hal paling substansial dalam implementasi desentralisasi
  3. Pembagian sumber pendanaan harus didahului oleh kejelasan pembagian tugas belanja publik (expenditure assignment), sehingga tidak terjadi mismatch antara kebutuhan dana dengan ketersediaan dana.
  4. “Desentralisasi fiskal” adalah salah satu instrument dalam implementasi desentralisasi, yang dilakukan terutama melalui pembagian sumber penerimaan (revenue assignment), baik yang dilakukan melalui penyerahan kewenangan pemungutan maupun dalam bentuk transfer
  5. Implementasi desentralisasi fiskal di Indonesia lebih mengutamakan pemberian sumber pendanaan melalui transfer kepada daerah, yang diiringi dengan kewenangan yang luas untuk membelanjakannya (sebagian besar transfer berbentuk block grants)
  6. Untuk mengukur dan mebandingkan tingkat desentralisasi fiskal antar negara dapat dilakukan dengan melihat besarnya kewenangan atas penerimaan yang dipegang oleh daerah, dibandingkan dengan besarnya kewenangan belanja daerah.